Duta genre tanah datar 2018 sosialisasikan krr pada berakal balig cukup akal siswa - Bertempat di gedung SMAN 2 Lintau Buo, Selasa 10 Juli 2018. Duta GenRe Tanah Datar 2018 bersama pemateri dari Puskesmas Lintau Buo II telah mengembangkan pengetahuan dengan siswa gres dalam acara Masa Pengenalan Lingkungan sekolah (MPLS) dengan judul bahan Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR).
Duta GenRe Tanah Datar 2018 dalam acara sosialisasi KRR di SMAN 2 Lintau Buo (Dhea A/matrapendidikan.com)
Admin matrapendidikan.com bekerja sama dengan Dhea Ademauna, Duta Genre Fotogenik, mengajak anda untuk mengetahui kiprah Duta GenRe Tanah Datar 2018 dalam mensosialisasikan KRR kepada generasi muda, khususnya siswa gres di SMAN 2 Lintau Buo.
Anda tentu masih ingat Duta GenRe Tanah Datar 2018 utusan dari SMAN 2 Lintau Buo yang hingga dan berjaya di babak Grand Final, awal maret lalu. Bahkan halaman blog artikel pendidikan ini, banyak memuat gosip perihal 4 Duta GenRe Tanah Datar 2018 utusan SMAN 2 Lintau Buo tersebut.
Mereka ialah Dhea Ademauna, Indah Pumadari, Zeoni Saputra dan Digha Kurnia. Ananda Putra.
Berikut kami sajikan bahan Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) dan hubungannya dengan GenRe (Generasi Berencana):
Apa sih GenRe itu?
GenRe itu abreviasi dari Generasi Berencana yang bernaung di bawah BKKBN. Tujuannya ialah memfasilitasi berakal balig cukup akal semoga berguru memahami serta mempraktikkan sikap hidup sehat.dan berakhlak untuk mencapai ketahanan berakal balig cukup akal sebagai dasar mewujudkan generasi berencana tersebut.
Salah satu sasaran GenRe yaitu berakal balig cukup akal yang berumur 10 hingga 24 tahundan belum menikah.
Hubungan sama Kesehatan Reproduksi, apa?
Nah, di GenRe ini ada yang namanya Triad (3) KRR. Apa saja Triad KRR itu?
1.Say no to early marriage (tidak menikah di usia anak)
2.Say no to s*x before marriage ( tidak melaksanakan s*ks pra-nikah)
3.Say no tu dr*g*s (tidak mencoba-coba n*a*k*b*a)
Nah, ketiga poin di atas sangat berafiliasi akrab dengan KRR. Kenapa? Singkatnya begini,:
-Tidak menikah di usia anak
Usia yang matang bagi perempuan untuk menikah yaitu umur 21 tahun, sedangkan pria berumur 25 tahun. Lho? Kenapa? Dalam undang-undang Perkawinan, usia 16 tahun sudah boleh, koq.
Alasannya menikah pada umur 21 begini, kematangan, kesiapan seorang perempuan untuk dibuahi (fertilisasi). Ini bukan berarti GenRe bertentangan dengan undang-undang Perkawinan.
Umur 16 atau 20 tahun ke bawa, para berakal balig cukup akal perempuan rentan atau sanggup dikatakan belum siap atau belum matang dalam proses fertilisasi. Akan banyak dampak negatif akan muncul pada alat reproduksi wanita.
“BTW, ini berdasarkan aku. Diusia begitu kita masih menjadi pelajar. So, skolah aja dolo..wkwkwk. Begitupun dengan laki-laki. Coba aja pikirin, kita belum kerja, Nikah di usia minim, kebutuhan tidak tercukupi, alhasil terjadi pro/kontra. Ending nya berpisah....”
-Tidak melaksanakan s*ks pra-nikah (di luar nikah)
Nah, ini nih yang paling miris. Bukan nya apa-apa, alasannya imbas dari hal ini sangat berbahaya bagi kita seorang berakal balig cukup akal yang belum menikah, imbas negatifnya banyak sekali.
Salah satunya hamil di luar nikah, alasannya kita hamil trus… aborsi, di gugurin. Dosaa besar gaiss… ( bukan cuma itu, melaksanakan hal ini juga ada dampak negatif selain hamil loh.. Kita juga bakal sanggup terkena kanker serviks.
Bukan cuma yang paling ancaman dan hingga sekarng obatnya cuma satu yaitu janjkematian ialah HIV/AIDS. Kenapa demikian terjadi? Karena disaat melaksanakan hal tersebut, salah satu alat reproduksi terdapat virus. Sehingga menular ke alat reproduksi satunya yang berhubungan.
Inget, ciri-ciri orang yang terkena HIV/AIDS tidak sanggup di tebak, tidak sanggup dilihat pokoknya. Masih perihal reproduksi juga kan?
Inget, ciri-ciri orang yang terkena HIV/AIDS tidak sanggup di tebak, tidak sanggup dilihat pokoknya. Masih perihal reproduksi juga kan?
Kita lanjut..
-Tidak mencoba-coba n*rk*ba
Nah, yang satu ini berakal balig cukup akal pria nih rata-rata. Tapi perempuan juga ada satu"..
Udah tau kan n*rk*ba itu merusak diri? Kenapa masih memakai? Mencoba? Karena penasaran? Tunggu ada efeknya didiri gres sadar? Baru berhenti? Karena narkoba ituu, alat reproduksi menjadi gak sehat. Salah satunya.
Udah tau kan n*rk*ba itu merusak diri? Kenapa masih memakai? Mencoba? Karena penasaran? Tunggu ada efeknya didiri gres sadar? Baru berhenti? Karena narkoba ituu, alat reproduksi menjadi gak sehat. Salah satunya.
Bukan cuma itu, efeknya memang gak terlihat dikala ini. Tapi beberapa tahun kedepan. Masa berakal balig cukup akal kini gak punya impian sih? Cita-cita buat rusak di masa depan? Sakit-sakitan di masa depan? Janganlah pokoknya, n*rk*ba itu sanggup menyebabkan kemandulan juga loh, mau ga punya anak???
Juga sanggup menyebabkan hal-hal lain nya. Liver, kanker paru. Rugiii pokoknya. Masih perihal KRR-kan?
Juga sanggup menyebabkan hal-hal lain nya. Liver, kanker paru. Rugiii pokoknya. Masih perihal KRR-kan?
Simak juga : Peran Sekolah dalam Mendukung Program GenRe
Jadi itulah kiprah kami sebagai Duta GenRe. Kami mengajak berakal balig cukup akal semoga tidak, tidak, tidak melakukan, mencoba hal di atas.Sayangilah diri kalian, rugi loh…Silahkan dibagikan atau share info ini kepada sobat lain melalui sosial media di bawah ini.