Wednesday 26 October 2022

Pasti Dapat Duta Genre Tanah Datar 2018 Sosialisasikan Krr Pada Dewasa Siswa

Duta genre tanah datar 2018 sosialisasikan krr pada berakal balig cukup akal siswa -  Bertempat di gedung SMAN 2 Lintau Buo, Selasa 10 Juli 2018. Duta GenRe Tanah Datar 2018 bersama pemateri dari Puskesmas Lintau Buo II telah mengembangkan pengetahuan dengan siswa gres dalam acara Masa Pengenalan Lingkungan sekolah (MPLS) dengan judul bahan Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR).

 bersama pemateri dari Puskesmas Lintau Buo II telah mengembangkan pengetahuan dengan siswa gres PASTI BISA Duta GenRe Tanah Datar 2018 Sosialisasikan KRR pada Remaja Siswa
Duta GenRe Tanah Datar 2018 dalam acara sosialisasi KRR di SMAN 2 Lintau Buo (Dhea A/matrapendidikan.com)

Admin matrapendidikan.com bekerja sama dengan Dhea Ademauna, Duta Genre Fotogenik, mengajak anda untuk mengetahui kiprah Duta GenRe Tanah Datar 2018 dalam mensosialisasikan KRR kepada generasi muda, khususnya siswa gres di SMAN 2 Lintau Buo.

Anda tentu masih ingat Duta GenRe Tanah Datar 2018 utusan dari SMAN 2 Lintau Buo yang hingga dan berjaya di babak Grand Final, awal maret lalu. Bahkan halaman blog artikel pendidikan ini, banyak memuat gosip perihal  4 Duta GenRe Tanah Datar 2018 utusan SMAN 2 Lintau Buo tersebut.

Mereka ialah Dhea Ademauna, Indah Pumadari, Zeoni Saputra dan Digha Kurnia. Ananda Putra.

Berikut kami sajikan bahan Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) dan hubungannya dengan GenRe (Generasi Berencana):

Apa sih GenRe itu?

GenRe itu abreviasi dari Generasi Berencana yang bernaung di bawah BKKBN. Tujuannya ialah memfasilitasi berakal balig cukup akal semoga berguru memahami serta mempraktikkan sikap hidup sehat.dan berakhlak untuk mencapai ketahanan berakal balig cukup akal sebagai dasar mewujudkan generasi berencana tersebut.

Salah satu sasaran GenRe yaitu berakal balig cukup akal yang berumur 10 hingga 24 tahundan belum menikah.

Hubungan sama Kesehatan Reproduksi, apa?

Nah, di GenRe ini ada yang namanya Triad (3) KRR. Apa saja Triad KRR itu?
1.Say no to early marriage (tidak menikah di usia anak)
2.Say no to s*x before marriage ( tidak melaksanakan s*ks pra-nikah)
3.Say no tu dr*g*s (tidak mencoba-coba n*a*k*b*a)

Nah, ketiga poin di atas sangat berafiliasi akrab dengan KRR. Kenapa? Singkatnya begini,:

-Tidak menikah di usia anak
Usia yang matang bagi perempuan untuk menikah yaitu umur 21 tahun, sedangkan pria berumur 25 tahun. Lho? Kenapa? Dalam undang-undang Perkawinan, usia 16 tahun sudah boleh, koq.

Alasannya menikah pada umur 21 begini, kematangan, kesiapan seorang perempuan untuk dibuahi (fertilisasi). Ini bukan berarti GenRe bertentangan dengan undang-undang Perkawinan.

Umur 16 atau 20 tahun ke bawa, para berakal balig cukup akal perempuan rentan atau sanggup dikatakan belum siap atau belum matang dalam proses fertilisasi. Akan banyak dampak negatif akan muncul pada alat reproduksi wanita.

“BTW, ini berdasarkan aku. Diusia begitu kita masih menjadi pelajar. So, skolah aja dolo..wkwkwk. Begitupun dengan laki-laki. Coba aja pikirin, kita belum kerja, Nikah di usia minim, kebutuhan tidak tercukupi, alhasil terjadi pro/kontra. Ending nya berpisah....”

-Tidak melaksanakan s*ks pra-nikah (di luar nikah)
Nah, ini nih yang paling miris. Bukan nya apa-apa, alasannya imbas dari hal ini sangat berbahaya bagi kita seorang berakal balig cukup akal yang belum menikah, imbas negatifnya banyak sekali.

Salah satunya hamil di luar nikah, alasannya kita hamil trus… aborsi, di gugurin. Dosaa besar gaiss… ( bukan cuma itu, melaksanakan hal ini juga ada dampak negatif selain hamil loh.. Kita juga bakal sanggup terkena kanker serviks.

Bukan cuma yang paling ancaman dan hingga sekarng obatnya cuma satu yaitu janjkematian ialah HIV/AIDS. Kenapa demikian terjadi? Karena disaat melaksanakan hal tersebut, salah satu alat reproduksi terdapat virus. Sehingga menular ke alat reproduksi satunya yang berhubungan. 

Inget, ciri-ciri orang yang terkena HIV/AIDS tidak sanggup di tebak, tidak sanggup dilihat pokoknya. Masih perihal reproduksi juga kan?
Kita lanjut.. 

-Tidak mencoba-coba n*rk*ba
Nah, yang satu ini berakal balig cukup akal pria nih rata-rata. Tapi perempuan juga ada satu".. 
Udah tau kan n*rk*ba itu merusak diri? Kenapa masih memakai? Mencoba? Karena penasaran? Tunggu ada efeknya didiri gres sadar? Baru berhenti? Karena narkoba ituu, alat reproduksi menjadi gak sehat. Salah satunya.

Bukan cuma itu, efeknya memang gak terlihat dikala ini. Tapi beberapa tahun kedepan. Masa berakal balig cukup akal kini gak punya impian sih? Cita-cita buat rusak di masa depan? Sakit-sakitan di masa depan? Janganlah pokoknya, n*rk*ba itu sanggup menyebabkan kemandulan juga loh, mau ga punya anak??? 

Juga sanggup menyebabkan hal-hal lain nya. Liver, kanker paru. Rugiii pokoknya. Masih perihal KRR-kan?
Jadi itulah kiprah kami sebagai Duta GenRe. Kami mengajak berakal balig cukup akal semoga tidak, tidak, tidak melakukan, mencoba hal di atas.Sayangilah diri kalian, rugi loh…Silahkan dibagikan atau share info ini kepada sobat lain melalui sosial media di bawah ini.

Pasti Dapat Taktik Mengintegrasikan Literasi Dalam Pembelajaran

Strategi mengintegrasikan literasi dalam pembelajaran – Abad ke- 21 yang lebih erat disebut sebagai abad milenium, kiranya menuntut seseorang untuk banyak membaca dan menulis (literasi). Kegiatan membaca dan menulis diyakini akan meningkatkan keterampilan seseorang  dalam berpikir dan bertindak.

Strategi mengintegrasikan literasi dalam pembelajaran PASTI BISA Strategi Mengintegrasikan Literasi dalam Pembelajaran
Berkunjung ke perpustakaan merupakan salah satu taktik literasi dalam pembelajaran (Nefrida/matrapendidikan.com)

Oleh lantaran itu himbauan untuk membuatkan budaya literasi di sekolah, keluarga dan lingkungan masyarakat patut menerima perhatian semua orang. Di forum sekolah hal itu ditindaklanjuti dengan Gerakan Literasi Sekolah (GLS).
Dalam pengertian terbatas, literasi dimaknai dengan membaca dan menulis. Akan tetapi dalam konteks yang lebih luas, literasi mengandung makna aktivitas melihat, membaca, menyimak, berbicara dan mencipta.

Pada gilirannya, apa yang dilihat, dibaca, disimak dan dibicarakan akan sanggup menghasilkan sesuatu goresan pena yang disebut dengan aktivitas menulis.

Unsur aktivitas dalam literasi akan menghasilkan seseorang untuk kreatif (creative), berpikir kritis (critical thinking), berkomunikasi (communication) dan bekerja sama (collaboration).

Unsur aktivitas literasi juga akan meningkatkan kemampuan seseorang dalam mengakses, memahami dan memakai banyak sekali informasi yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.

Literasi dalam pembelajaran

Budaya membaca dan menulis dalam pembelajaran sudah usang diterapkan oleh guru. Hanya saja, implementasinya dalam pembelajaran perlu disempurnakan. Penyempurnaan dimaksud berkaitan dengan unsur dalam aktivitas literasi.

Selain itu, budaya literasi diintegrasikan melalui taktik dan metode mengajar, pengelolaan kelas dan aktivitas evaluasi. Dalam Kurikulum 2013, budaya literasi, sebagaimana halnya pendidikan karakter, tidak menambah atau menyisip materi pelajaran yang sudah ada.

Strategi integrasi budaya literasi dalam pembelajaran dimulai dengan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Penyusunan RPP mengakomodasi seluruh waktu pembelajaran, baik tahap pendahuluan dan aktivitas inti maupun aktivitas penutup.

Agar pembelajaran bernuansa literatif maka dalam pembelajaran diharapkan banyak sekali sumber dan media belajar.sumber berguru tidak hanya guru, lingkungan sekitar juga menjadi bahan/sumber belajar.

Apa yang terdapat dalam ruang kelas sanggup dimanfaatkan materi dan sumber belajar. Begitu pula buku panduan, buku wajib dan buku penunjang. Jika tidak memadai di ruang kelas, guru sanggup membawa siswa ke ruang perpustakaan atau buku itu sendiri yang di bawa ke ruang kelas.

Sumber dan media berguru sanggup dalam bentuk audio maupun visual. Oleh lantaran itu lieterasi dikelompokkan kedalam literasi audio dan literasi visual. Strategi literasi mengandung makna meningkatkan kemampuan dalam memanfaatkan banyak sekali sumber informasi yang ada di banyak sekali media.

Misalnya media cetak (buku, jurnal, tabloid, surat kabar, majalah, dll). Dalam bentuk digital, taktik literasi menghendaki akseptor didik sanggup mengkases dan memanfaatkan media internet dan digital yang berkembang cukup umur ini.

Bentuk integrasi literasi dalam proses pembelajaran antara lain;

1.mengamati objek media gambar/charta
2.mengamati lingkungan sekitar sekolah berkaitan dengan materi pelajaran
3.membaca sumber berguru menyerupai buku pelajaran, lks, buku catatan, dll.
4.mengumpulkan informasi melalui lembaran observasi
5.menganalisis informasi
6.mendiskusikan secar kelompok
7mempresentasikan hasil diskusi
8.bertanya dan menjawab pertanyaan
9.menyimpulkan
10.menyajikan laporan diskusi secara tertulis
11.memajang laporan diskusi di peprustakaan sekolah.
Dapat disimpulkan bahwa literasi dalam pembelajaran tidak hanya berkaitan dengan aktivitas membaca dan menulis. Dalam literaksi terdapat aktivitas pemahaman, analisis, mengkomunikaikan dan sejumlah kemampuan lainnya.

Monday 24 October 2022

Pasti Sanggup Mendapatkan Kiriman Artikel Guru

Matra pendidikan mendapatkan kiriman artikel guru – Menulis menjadi sesuatu kebutuhan bagi guru akhir-akhir ini. Hal ini berkaitan dengan aktivitas pengembangan profesi guru dari unsur aktivitas ilmiah yang dipersyaratkan untuk kenaikan pangkat guru ke jenjang berikutnya.

Matra pendidikan mendapatkan kiriman artikel guru PASTI BISA  Menerima Kiriman Artikel Guru

Tidak mengherankan bila guru banyak yang mengalami hambatan dalam memenuhi persyaratan untuk kenaikan pangkatnya. Guru harus memenuhi angka kredit dari aktivitas pengembangan profesi guru.dari unsur aktivitas ilmiah.

Bagi guru yang sudah terbiasa menulis karya tulis ilmiah, ibarat Penelitian Tindakan Kelas (PTK), goresan pena ilmiah populer, dan lain sebagainya, aktivitas ini tidak lagi menajdi hambatan.

Bagaimana dengan guru yang sedang, atau akan menulis karya ilmiah namun mengalami kendala?

Matra Pendidikan mengajak rekan guru berlatih menulis artikel ilmiah terkenal dengan menampung karya tulis hasil latihan guru. Namun perlu diketahui bahwa karya tulis ilmiah yang dimuat di blog matra pendidikan tidak sanggup diajukan sebagai materi ajakan kenaikan pangkat alasannya ialah tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan.

Matra Pendidikan hanyalah sebagai wahana dan media latihan menulis, mengasah kebiasaan dan keterampilan menulis. Harapannya, dengan banyak latihan maka guru akan terbiasa menulis aktivitas ilmiah sesuai dengan aktivitas pembelajaran di sekolah.

Persyaratan artikel guru

1.Artikel yang dikirim orisinil hasil pemikiran dan aktivitas sendiri
2.Tema karya tulis administrasi pendidikan di sekolah, pembelajaran, kurikulum 2013, taktik dan metode pembelajaran, penemuan dalam pembelajaran.
3. Panjang karya tulis antara minimal 500 kata dan cantumkan nama dan daerah kiprah pada bab final artikel.
4.Artikel dikirim kini hingga waktu tak terbatas ke alamat email berikut: udaceawak@gmail.com

Sebagai materi wangsit bagi anda rekan guru dalam berlatih menulis artikel.
Coba simak : Cara Jitu Berlatih Menulis Artikel Buat Guru
Demikianlah info wacana kesempatan mengirim artikel ilmiah guru ke blog matrapendidikan.com

Terima kasih,
Admin.

Sunday 23 October 2022

Pasti Dapat Perpustakaan Sebagai Kunci Gerakan Literasi Sekolah

Perpustakaan sebagai kunci gerakan literasi sekolah – Gerakan Literasi Sekolah (GLS)  merupakan agenda pemasyarakatan kegemaran membaca dan menulis di kalangan komunitas sekolah. Gerakan ini didasarkan atas Permendikbud Nomor 21 Tahun 2015 Tentang Penumbuhan Budi Pekerti.

Perpustakaan sebagai kunci gerakan literasi sekolah PASTI BISA Perpustakaan Sebagai Kunci Gerakan Literasi Sekolah
Perpustakaan sebagai kunci gerakan literasi di sekolah (Nefrida/matrapendidikan.com)

Bagi guru, budaya membaca dan menulis bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan dan wawasan berkaitan dengan mata pelajaran yang diampu. Sedangkan bagi siswa, kegemaran membaca dan menulis bermanfaat untuk meningkatkan proses dan hasil berguru siswa.

Atau dengan kata lain, budaya membaca dan menulis akan berdampak pada proses pembelajaran sehingga meningkatkan prestasi berguru siswa.
GLS bahu-membahu tidak hanya berkaitan dengan acara membaca dan menulis. Sebagaimana amat Kurikulum 2013, literasi meliputi kemampuan melihat, mengamati, memahami, membaca dan menulis.

Salah satu basis GLS yaitu perpustakaan sekolah. Banyak orang bilang bila perpustakaan yaitu jantungnya sebuah sekolah. Hal ini cukup beralasan sebab unit perpustakan menjadi daerah disediakannya banyak sekali macam sumber dan media belajar.

Di perpustakaan terdapat aneka buku pelajaran wajib maupun penunjang. Di perpustakaan juga tersedia media audio dan visual sebagai media pembelajaran. Buku pelajaran wajib merupakan buku pegangan guru dan siswa untuk setiap mata pelajaran.

Selain itu juga terdapat buku penunjang sebagai acuan bagi guru maupun siswa dalam mendukung acara belajar. Media berguru di perpustakaan sekolah antara lain perangkat elektronik dan digital dalam bentuk audio dan visual.

Agar GLS mencapai sasarannya, buku-buku di perpustakaan hendaknya buku yang sanggup menumbuhkan akal pekerti. Sebagaimana dikutip dari situs kemdikbud.go.id, buku yang dijadikan pola sebagai literasi di sekolah di antaranya buku dongeng atau dongeng lokal.

Selain itu juga disediakan buku-buku yang menginspirasi, menyerupai buku biografi tokoh lokal dan biografi anak berprestasi, buku-buku sejarah yang membentuk semangat kebangsaan atau cinta tanah air.
Dengan demikian sanggup dikatakan bahwa perpustakaan sekolah akan menjadi salah satu kunci kesuksesan gerakan literasi di sekolah.

Saturday 22 October 2022

Pasti Dapat Inilah Finalis Uda Uni Duta Wisata Tanah Datar 2018

Inilah finalis uda dan uni duta wisata tanah datar 2018 – Sebanyak 15 pasang Uda Uni berhasil terpilih sebagai Finalis pada ajang Duta Wisata Tanah Datar 2018. Duta Wisata tersebut lolos sebagai finalis sehabis melalui audisi di Van Der Capellen, Batusangkar, Sabtu, 14 Juli lalu.

Inilah finalis uda dan uni duta wisata tanah datar  PASTI BISA Inilah Finalis Uda Uni Duta Wisata Tanah Datar 2018
Ilustrasi Finalis Uda Uni Duta Wisata Tanah Datar 2018 (instagram@udaunikab.tanahdatar)

Di antara 30 akseptor finalis Duta Wisata Tanah Datar, 3 orang diantaranya utusan dari SMAN 2 Lintau Buo. Mereka ialah Ivandika Rahmat, Fajar Audio dan Ainul Hafiza. Sementara Ivandika Rahmad dan Fajar Audio ialah mantan aktifis dan alumni SMPN 2 Lintau Buo.

Pada tahun sebelumnya, alumni SMPN 2 Lintau Buo, Fitri Oktaviani, yang mewakili utusan SMKN 1 Lntau Buo, juga maju ke babak Grand Final Uda Uni Tanah Datar.
Selengkapnya inilah nama-nama Finalis Uda dan Uni Duta Wisata Tanah Datar 2018 yang diperoleh dari akun instagram Ikatan Udan Uni Kabupaten Tanah Datar:

Uda Duta Wisata tanah Datar 2018 : M.Fachri Al-Masni (15), M.Fadil (23), Ivandika Rahmad (35), Fajar Audio(37), Wahyu Arlistum (45), Hamdani Putra (03), Genta Novel (31), Puju Gustio (13), Frima Ari Elmanda (41), Fadlan Ashabul H (11), Rajesmy Effendi (01),Imamul Adil (21), Risky Putra (17), Gema Sakti (25) dan Wahyu Edi Putra (19). 

Uni Duta Wisata Tanah datar 2018: Putri Indah L (18), Dinda Rahmi P(20), Dinda Pertiwi (48),Indah Komala (54), Yurike (56), Windha Zula R (62), Syifa (66), Alia Rahma (72), Dasty Vany (74), Egifa (94), Suci Anestra (76), Ainul (80), Puja Mustika (58), Anesha Gustiva A (90) dan Monica Savira W (32).

Grand Final Uda Uni Duta Wisata Tanah Datar 2018 akan berlangsung di Gedung Nasional 28 Juli 2018 mendatang. dan segenap kontributor mengucapkan, selamat kepada 15 pasang Uda Uni Duta Wisata Tanah Datar 2018,

Friday 21 October 2022

Pasti Dapat Peranan Duta Wisata Dalam Promosi Pariwisata Daerah

Peranan duta wisata dalam promosi pariwisata daerah – Ketika artikel ini diposting sedang berlangsung prosesi pemilihan Uda Uni Duta Wisata Tanah Datar 2018 menuju grand final. Bukan tidak mungkin pembahasan sederhana ini menjadi materi ide bagi anda terutama generasi muda Tanah Datar khususnya dan Sumatera Barat umumnya.

Peranan duta wisata dalam promosi pariwisata kawasan PASTI BISA Peranan Duta Wisata dalam Promosi Pariwisata Daerah
Duta wisata berperan penting dalam mempromosikan aset pariwisata kawasan (tanahdatar.go.id)

Tanah Datar merupakan wilayah tertua dalam sejarah Minangkabau. Oleh lantaran itu cukup beralasan kalau wilayah ‘Luhak Nan Tuo’ ini mempunyai aneka seni tradisional, susila dan budaya peninggalan sejarah Minangkabau yang beraneka ragam.

Aneka ragam kekayaan seni, susila dan budaya menjadi aset berharga bagi Tanah Datar. Kenapa tidak? Aset ini  akan mempunyai daya tarik tersendiri bagi wisatawan dalam kawasan maupun luar kawasan bahkan bagi wisatawan luar negeri.

Pemelihaaran, pengembangan dan promosi pariwisata Tanah Datar ialah kunci utama. Perosalannya ialah sejauh mana sumberdaya insan (human resources) pelaku wisata sanggup melaksanakan terobosan dalam menindaklanjuti aset pariwisata tersebut.

Salah satunya ialah melaksanakan training dan pengembangan  terhadap tugas generasi muda di Tanah Datar dalam mendukung pariwisata daerah.  

Pemilihan Uda Uni Duta Wisata Tanah Datar merupakan ajang  yang cukup strategis dalam melestarikan dan mempromosikan aset pariwisata daerah. Hal ini  mengingat peranan Duta Wisata sangat penting, antara lain:

1.Menjadi kawan pemerintah kawasan dalam pengembangan pariwisata Tanah Datar

2.Menjadi tauladan bagi generasi muda khusunya Tanah Datar dalam bertindak dan bertutur kata dalam kehidupan sosial sehari-hari.

3.Memelihara dan menyebarkan nilai-nilai seni, budaya dan  adat  Minangkabau.

4.Menjadi pioner dalam mempromosikan aset pariwisata di kabupaten Tanah Datar.

Berkaitan dengan peranan tersebut di atas maka duta wisata tanah datar harus mempunyai pengetahuan dan wawasan luas. Tidak hanya ihwal pariwisata melainkan juga seluk beluk seni tradisional, budaya, susila dan agama.
Selain itu duta wisata juga mempunyai keterampilan dalam berbicara memakai bahasa Minang, bahasa Indonesia maupun bahsa abnormal terutama bahasa Inggris. Semoga artikel ini menjadi materi ide bagi kita semua dan kalau dinilai bermanfaat bagi kawan lain silahkan bantu dishare melalui media umum di bawah ini.

Thursday 20 October 2022

Pasti Dapat Sambalado Itu Pedas, Habis Pedas Kepingin Lagi!

Sambalado itu pedas habis pedas kepengin lagi! – Pedas dan panas, habis itu kepingin lagi. Begitulah ungkapan sekilas wacana sambalado, sejenis lauk teman makan nasi yang menciptakan ingin tau orang berselera makan rasa pedas. Tapi pembahasan ini tidak ada hubungannya dengan “Sambalado”-nya lagu Ayu Ting Ting.

Sambalado itu pedas habis pedas kepengin lagi PASTI BISA Sambalado Itu Pedas, Habis Pedas Kepingin Lagi!
Sambalado jengkol yummy tapi pedas (bogasuka.blogspot.com)

Sambalado merupakan salah satu jenis kuliner khas tempat Minangkabau. Masakan ini menggambarkan bahwa orang Minang kebanyakan berselera pedas. Cita rasa pedas dan panas menyengat di pengecap merupakan ciri khas dari sambalado.

Berdasar warna, sambalado terbagi atas sambalado merah dan sambalado hijau. Namun materi utama kuliner sambalado sama, yaitu cabai merah keriting. Cabe (bahasa Minang, Lado) yang sudah masak akan berwarna merah dan masih muda berwarna hijau.

Ada sambalado yang lebih seru, sambalado dari materi cabai rawit. Nah, jikalau yang ini tidak saja bibir dan pengecap yang akan memerah. Telinga dan muka pun menjadi merah jikalau sempat memakannya dengan jumlah banyak.
Baca juga : Cabe Rawit, Pedas Tapi Bikin Gemas

Sambalado colek

Dulu, sambalado sering menjadi lauk teman makan nasi utama. Kerena memang tidak ada lauk pauk yang lain sebagai teman makan nasi. Tambahannya mungkin urap daun singkong, urap terung muda, atau urap daun kacang polong..

Selain cabe, sambalado colek hanya memakai garam dan bawang merah sebagai bumbunya. Selain sebagai penikmat, dua bumbu ini sanggup mengurangi sedikit rasa pedas pada cabe.
Cara membuatnya pun cukup sedeharna dengan diuleg sesudah direbus bersama bumbu bawang. Kemudian dihidangkan tanpa sendok melainkan dicolek pakai ujung telunjuk.

“Tumpul ujung telunjuk aku alasannya yaitu sering makan nasi dengan lauk sambalado…”. Begitu seloroh orang Minangkabau dulu bagi yang hampir saban hari hanya makan dengan lauk sambalado colek, termasuk admin sendiri..hehehe. 

Nah, jikalau sekarang, sambalado lazimnya sebagai lauk aksesori di samping lauk pauk lainnya. Cara menciptakan dan materi tambahannya semakin lengkap. Terutama materi dan bumbu menciptakan sambalado. Tidak lagi dicolek-colek tetapi sudah diambil dengan memakai sendok makan.
Namun, sambalado apa pun namanya dan bagaimana pun resepnya, rasanya tetap pedas dan panas. Habis pedas dan panas itu kepingin makan lagi.

Wednesday 19 October 2022

Pasti Bisa Integrasi Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Dalam Pembelajaran

Integrasi kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam pembelajaran – Seperti pernah disinggung dalam artikel terdahulu, ada 3 muatan penting yang hendak diintegrasikan ke dalam pembelajaran pada Kurikulum 2013. Pendidikan karakter, literasi dan HOTS. Dan artikel ini ialah bab terakhir berkaitan dengan ketiga muatan tersebut.

Integrasi kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam pembelajaran PASTI BISA Integrasi Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi dalam Pembelajaran
Ilustrasi integrasi kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam pemeblajatran (pixabay.com)

Menurut irit penulis, guru tidak perlu lagi grogi dengan istilah atau kosa kata yang dipakai dalam pembelajaran, termasuk dalam Kurikulum 2013. Misalnya, kemampaun berpikir tingkat tinggi yang berasal dari bahasa Inggris, Higher Order Thinking Skill (HOTS).

Pada hakikatnya, pengintegrasian HOTS kedalam pembelajaran sama prinsipnya dengan pengintegrasian pendidikan karakter dan literasi. Sama-sama tidak menambah atau menyisip bahan gres ke dalam bahan pembelajaran.
Perbedaan fundamental ialah bahwa integrasi HOTS pada bahan pelajaran tertentu yang menghendaki kemampuan berpikir tinggi tinggi. Artinya, tidak semua bahan pelajaran yang sanggup diintegrasikan dengan muatan HOTS.

Sementara itu muatan karakter positif dan literasi sanggup diintegrasikan dalam setiap pembelajaran. Karakter positif perlu dikembangkan selama pembelajaran berlangsung, begitu pula budaya membaca dan menulis.
Dari banyak sekali sumber yang dibaca, ada 5 macam kemampuan berpikir tingkat tinggi, yaitu logis, kritis, reflektif, metakognitif dan berpikir kreatif. Kelima macam kemampuan berpikir ini perlu diintegrasikan ke dalam pembelajaran sesuai Kurikulum 2013.
Mari kita bersama mengingat kembali Taksonomi Bloom. Semua guru sudah mempunyai pengetahuan dan wawasan ihwal matra kognitif, afektif dan psikomotorik. Khusus kawawan kognitif (aspek pengetahuan) relevan dengan pembahasan kita ini.

#Taksonomi Bloom aspek kognitif

Rekan guru niscaya sudah mengetahui bahwa ranah kognitif ialah kemampuan (kompetensi) untuk memperoleh pengetahuan, pengenalan, pemahaman, konseptualisasi, penentuan dan penalaran. Pada hakikatnya ranah kognitif merupakan kemampuan untuk menyatakan kembali konsep dan prinsip yang sudah dipelajari.

Berdasarkan kemampuan berpikir kognitif tersebut, ada 6 tingkat kemampuan berpikir yang dimulai dari kemampuan berpikir  tingkat rendah hingga tingkat tinggi. Setiap jenjang kemampuan ditandai dengan karakter C (cognitif).

Sebagai contoh, C1 (Pengetahuan) ialah identitas untuk kemampuan mengingat istilah, fakta, konsep, konvensi, katagori, fenomena, klasifikasi, dll.  Materi pelajaran bersifat hafalan yang mesti diingat kembali oleh siswa.

Kata kerja operasional yang sering dipakai pada jenjang C1 antara lain: menyebutkan, menjelaskan, menggambarkan, mengidentifikasi (mengenal), dll.  Nah, selanjutnya eksklusif menuju jenjang kemampuan berpikir tingkat tinggi berdasarkan Taksonomi Bloom dalam ranah kognitif.

C6 (evaluasi) ialah kemampuan menilai sesuatu untuk tujuan tertentu berdasar kriteria yang ada. Penilaian dilakukan terhadap ide, gagasan, kreasi, metode dan cara. Kemampuan penilaian mengantarkan siswa untuk memperoleh pengetahuan, pemahaman dan penerapan serta cara gres melalui sintesa dan analisa.

Membandingkan, menyimpulkan, menilai, memperkirakan, memprediksi, memperjelas, mengukur, menspesifikasi, mendisain dan merangkum ialah beberapa kata kerja operasional yang lazim dipakai pada jenjang berpikir tingkat tinggi.

#Berpikir tingkat tinggi

Integrasi taktik HOTS merupakan keahlian dalam berpikir tingkat tinggi. Keahlian berpikir tingkat tinggi ditandai dengan kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif, metakognitif dan kreatif.

Kemampuan berpikir HOTS bekerjsama identik dengan kemampuan atau jenjang berpikir analisis dan penilaian sebagaimana kemampuan berpikir pada ranah kognitif C6.

Kemampuan analisis dan penilaian ditandai dengan kemampuan menspesifikasi hal-hal yang umum dalam aspek tertentu berdasarkan fakta atau konsep yang ada kemudian mengambil kesimpulan. Ini memerlukan kemampuan berpikir kritis, logis reflektif dan kreatif.

Khusus kemampuan metakognitif, kemampuan ini ditandai dengan kemampuan memperkirakan, memprediksi dan mendisain fakta dan fenomena alam dan sosial dengan banyak sekali metode yang bersifat ilmiah.

#HOTS dalam pembelajaran

Langkah utama guru dalam mengintegrasikan HOTS ialah menyusun Rencana Persiapan Pembelajaran (RPP) berdasar kurikulum  2013. RPP menjadi panduan ilmiah bagi guru dalam melakukan pembelajaran. Oleh alasannya itu integrasi HOTS harus tergambar pada RPP.

HOTS sesungguhnya sudah tergambar dalam kompetensi inti dan kompetensi setiap mata pelajaran. Misalnya, kompetensi inti dan kompetensi dasar jenjang SMP/MTs kelas IX.

1.Kompetensi Inti (KI)
Pada setiap mata pelajaran di SMP/MTs, jenjang kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) pada KI 3 antara lain memahami pengetahuan  yang bersifat faktual, konseptual dan prosedural  berdasar rasa ingin tahu siswa ihwal ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait dengan fenomena dan tragedi yang nampak nyata.

2.Kompetensi Dasar (KD)
Kompetensi Dasar SMP/MTs dalam Kurikulum 2013, jenjang kemampuan berpikir tingkat tinggi terdapat pada butir tertentu. Artinya tidak semua KD harus mengintegrasikan kemampuan berpikir tingkat tinggi melainkan sesuai dengan sifat dan karaketr konsep bahan pelajaran yang akan dipelajari.

3.Kegiatan pembelajaran
HOTS terintegrasi dalam acara pembelajaran baik pada bab pendahuluan maupun acara inti. Agar tidak menambah atau menyisip bahan yang sudah ada maka HOTS diintegrasikan pada bahan pelajaran yang bersifat aneh dan memerlukan kemampuan berpikir tingkat tinggi saja. Materi membutuhkan kemampuan berpikir kritis, logis, metakognitif, reflektif dan kreatif.
Demikianlah pembahasan ihwal integrasi HOT dalam pembelajaran Kurikulum 2013. Semoga bermanfaat bagi pengunjung khususnya rekan guru dimana saja berada.

Monday 17 October 2022

Pasti Dapat Mengurai Tujuan Upacara Bendera Di Sekolah

Mengurai tujuan upacara bendera di sekolah – Pemerintah melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI telah mengeluarkan Pedoman Upacara Bendera di Sekolah terbaru. Pedoman tersebut tertuang  dalam Permendikbud Nomor 28 Tahun 2018 Tentang Pedoman Upacara Bendera, tertanggal 25 Juni 2018.

Mengurai tujuan upacara bendera di sekolah PASTI BISA Mengurai Tujuan Upacara Bendera di Sekolah
Upacara bendera setiap hari Senin di sekolah (doc.matrapendidikan.com)

Pedoman upacara bendera di sekolah diterbitkan sesudah menimbang bahwa pelaksanaan upacara bendera di sekolah merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan tujuan pendidikan.

Menjembatani tujuan dimaksud maka upacara bendera di sekolah harus diselenggarakan dengan sebaik-baiknya. Hal ini juga berkaitan dengan Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 wacana Penguatan Pendidikan Karakter dan Permendikbud RI Nomor 23 Tahun 2015 Tentang  Penumbuhan Budi Pekerti.

Upacara bendera di sekolah diselenggarakan setiap Senin pagi dan hari tertentu ibarat HUT Proklamasi Kemerdekaan RI, Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) dan lain sebagainya.

Penyelenggara upacara bendera di sekolah, sebagaimana pasal 4 Permendikbud Nomor 28 Tahun 2018 diselengarakan oleh unsur pejabat upacara, pelaksana upacara dan akseptor upacara. Pejabat upacara antara lain pembina upacara, pemimpin upacara, pengatur dan pemandu upacara (pasal 5)

Sedangkan petugas upacara terdiri dari pembawa naskah Pancasila, pembaca teks Undang-Undang Dasar 1945, pembaca teks komitmen siswa, pembaca doa, pemimpin lagu/dirigen, kelompok pengibar bendera dan kelompok paduan bunyi (pasal 6). Peserta upacara sebagaimana pasal 7, terdiri dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, tenaga kependidikan, akseptor didik dan atau tamu undangan.

Tujuan upacara bendera

Pembahasan artikel ini lebih difokuskan pada pasal 3 Permendikbud Nomor 28 Tahun 2018. Butir-butir pasal tersebut dikembangkan melalui analisa pelaksanaan upacara bendera di sekolah.

Sebagaimana tertuang dalam permendikbud, ada 6 tujuan dari penyelenggaraan upacara bendera di sekolah; (1). Memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, (2)..Membiasakan bersikap tertib dan disiplin, (3)..Meningkatkan kemampuan memimpin, (4)..Membiasakan kekompakan dan kerja sama, (5)..Menumbuhkan rasa tanggung jawab, dan (6)..Mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air.

1.Memperkuat persatuan dan kesatuan
Tujuan pertama upacara bendera di sekolah yaitu memperkuat rasa persatuan dan kesatuan. Melalui upacara bendera diperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

2.Sikap tertib dan disiplin
Agar upacara berjalan hidmat dan lancar, maka pejabat upacara, pelaksana dan akseptor upacara harus bersikap tertib dan disiplin.Dalam hal ini yaitu seluruh rangkaian upacara bendera sesuai dengan tata tertib upacara bendera.
Sikap tertib dan disiplin dalam upacara bendera akan menumbuhkan abjad tertib dan disiplin siswa dalam berguru maupun disiplin guru dalam mengajar.

3.Kemampuan memimpin
Kemampuan memimpin yang hendak dicapai melalui upacara bendera terlihat ketika pemimpin upacara, pengatur dan pemandu program serta dirigen (pemimpin lagu) dalam menjalankan tugasnya.

4.Kekompakan dan kerja sama
Kegiatan inti upacara bendera yaitu pengibaran bendera merah putih. Tugas ini dilaksanakan oleh kelompok pengibar bendera. Mulai pada posisi awal ketika memulai proses pengibaran bendera hingga naiknya bendera ke tiang.

Kelompok pengibar pendera telah menunjukkan perilaku kompak dan serentak semenjak awal hingga naiknya bendera. Kelompok ini nampak menunjukkan harmonisasi dalam kelompok dimana gerakan kaki, tangan terlihat senada dan seirama sehingga indah dipandang mata.

Kekompakan dan kolaborasi perlu dilatih sebagaimana halnya kelompok pengibar bendera melaksanakan latihan sebelum tampil melaksanakan kiprah dalam uapacara bendera.

5.Rasa tanggung jawab
Petugas upacara bendera di sekolah biar sanggup melaksanakan kiprah dengan baik. Ada nilai keberanian disertai rasa tanggung jawab yang tercermin pada kiprah masing-masing petugas upacara.

6.Semangat kebangsaan dan cinta tanah air
Dimana ketika yang pas untuk menumbuhkan semangat kebangsaan dan cinta tanah air? Sebagai referensi yaitu pada ketika mengheningkan cipta yang dipimpin oleh pembina upacara dan diiringi dengan lagu wajib nasional oleh kelompok paduan suara.

Pembina upacara mengingatkan akseptor upacara untuk mengingat dan mengenang jasa para satria yang telah gugur demi merebut dan mempertahankan kemerdekaan.
Semangat usaha para satria yang telah gugur perlu dipetik oleh akseptor upacara untuk mengisi kemerdekaan sesuai dengan kiprah dan fungsi masing-masing. Semoga ulasan sederhana ini bermanfaat untuk semua.

Sunday 16 October 2022

Pasti Dapat Revitalisasi Kiprah Komite Sekolah Tingkatkan Mutu Layanan Pendidikan

Revitalisasi kiprah komite sekolah tingkatkan mutu layanan pendidikan – Komite sekolah, idealnya merupakan suatu wadah sanggup bangun diatas kaki sendiri tempat bergabungnya orangtua/wali murid dan orang-orang yang peduli dengan pendidikan di sekolah. Wadah ini berfungsi untuk meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan di forum sekolah. 

Revitalisasi kiprah komite sekolah tingkatkan mutu layanan pendidikan PASTI BISA Revitalisasi Tugas Komite Sekolah Tingkatkan Mutu Layanan Pendidikan
Komite sekolah mendukung peningkatan mutu pelayanan pendidikan di sekolah (doc.matrapendidikan)

Orang yang peduli dengan pendidikan dibatasi pada komunitas sekolah dan tokoh masyarakat di tempat tempat dimana sekolah berada. Diyakini mereka akan membantu pihak sekolah dalam memajukan dan meningkatkan mutu pendidikan di sekolah tersebut.

#Pembentukan komite sekolah

Wadah organisasi/lembaga Komite Sekolah lahir menggantikan Badan Pembantu Penyelenggara Pendidikan (BP3). Penggantian ini menurut Kepmendiknas RI Nomor 44/U/2002 Tentang Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah.

Dalam kepmendiknas tersebut dinyatakan bahwa, pada setiap satuan pendidikan atau kelompok satuan pendidikan dibuat Komite Sekolah atas prakarsa masyarakat, satuan pendidikan, dan/atau pemerintah kabuipaten/kota

Akan tetapi, meskipun telah berubah platform dari BP3 menjadi Komite sekolah, forum sanggup bangun diatas kaki sendiri ini masih dianggap hanya sekadar ‘ganti baju’. Komite Sekolah di kritisi mengurus soal iuran sehingga membebani orangtua/wali murid.
Kemudian keberadaan Komite Sekolah diperkuat oleh peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi yaitu Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Dalam undang-undang tersebut, dinyatakan bahwa komite sekolah/madrasah yakni forum sanggup bangun diatas kaki sendiri yang beranggotakan orangtua/wali murid , komunitas sekolah serta tokoh masyarakat yang peduli pendidikan
Mengingat pentingnya fungsi dan kiprah Komite Sekolah maka perlu lebih diberdayakan lagi melalui upaya revitalisasi dalam bentuk peraturan perundang-undangan yang mengatur perihal Komite Sekolah.

#Revitalisai komite sekolah

Wadah komite sekolah menjalankan kiprah dan fungsinya secara gotong royong, demokratis, mandiri, profesional dan akuntabel. Berdasarkan hal ini, pemerintah melalui Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI telah mengeluarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 75 Tahun 2016 Tentang Komite Sekolah.

Permendikbud tersebut telah mengatur seluk beluk komite sekolah semoga sanggup menjalankan fungsi dan tugasnya sebagai wadah yang mandiri, profesional, akuntabel, demokratis dengan prinsip gotong royong.

Seluk beluk komite sekolah yang diatur dalam Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016 Tentang Komite Sekolah antara lain fungsi dan kiprah komite sekolah, keanggotaan komite sekolah, pengurus komite sekolah, pemilihan dan penetapan komite sekolah.

Tugas komite sekolah sebagaimana tercantum dalam pasal 3 Permendikbud Nonmor 75 Tahun 2016 perihal komite seklah adalah:

1.Memberikan pertimbangan
Komite sekolah bertugas memperlihatkan pertimbangan dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan pendidikan di sekolah yang berkaitan dengan kebijakan dan jadwal sekolah, RAPBS/RKAS, kriteria kinerja sekolah, kemudahan sekolah dan kriteria kolaborasi dengan pihak lain.

2.Menggalang dan dan sumberdaya pendidikan
Komite sekolah dibenarkan untuk menggalang dana dan sumberdaya pendidikan dari masyarakat melalui upaya kreatif dan inovatif untuk melakukan fungsinya dalam memperlihatkan dukungan tenaga, sarana dan presarana serta pengawasan pendidikan.

Namundemikian perlu digarisbawahi bahwa dana dan sumberdaya pendidikan tersebut haruslah berbentuk dukungan maupun sumbangan. Bantuan dan sumbangan tersebut bersifat sukarela dan tanpa paksaan.

3.Mengawasi pelayanan pendidikan di sekolah
Komite sekolah bertugas mengawasi pelayanan pendidikan di sekolah. Mengawasi dalam pengertian ini bukan berarti ikut campur tangan dalam pengelolaan sekolah oleh unsur-unsur pendidikan di forum sekolah.

4.Menindaklanjuti permasalahan
Komite sekolah mempunyai kiprah menindaklanjuti permasalahan yang terdapat di sekolah. Permasalahan dimaksud antara lain keluhan, kritik, saran dan aspirasi siswa, orangtua/wali murid dan masyarakat. Termasuk di dalamnya pengamatan terhadap kinerja sekolah dalam menjalankan proses pendidikan.
Simak juga : Pemberdayaan Peran Komite Sekolah
Dengan demikian revitalisasi kiprah dan fungsi komite sekolah dimaksudkan untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja komite sekolah sehingga sanggup melakukan kiprah dan fungsinya secara mandiri, profesional, akuntabel dan demokratis dengan prinsip kolaborasi atau gotong royong.