Seorang guru tentu sudah banyak membaca wacana matematika atau lainnya.
Namun walaupun sudah banyak membaca segudang teori, pelaksanaannya tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Kata guru aku “sesulit membalikkan telapak kaki”. Karena siswa yang dihadapi yaitu siswa yang hidup ditengah berkembangnya teknologi yang semakin hari semakin menjadi-jadi. Sehingga dapat jadi siswa lebih tahu terhadap ilmu tertentu, terang dari banyak sekali sumber yang ada disekitarnya.
Pada tingkat pendidikan tertentu, mata pelajaran sudah diatur sedemikian rupa untuk banyak sekali disiplin ilmu menyerupai yang tertuang dalam kurikulum pendidikan nasional.
Namun kenyataan yang terjadi, banyak siswa yang tidak menyukai mata pelajaran tertentu. Baik itu alasannya sulit dimengerti, terlalu banyak rumus, banyak menghafal, dan lain-lain. Yang niscaya menciptakan kepala pusing 70 keliling. Bisa jadi faktor utama penyebab siswa tidak menyukai pelajaran tersebut alasannya faktor guru yang memegang kendali pembelajaran di dalam kelas.
Karena itulah, mungkin berikut ini dapat menjadi rujukan sebagai pola koreksi diri dalam meningkatkat minat berguru siswa:
1. Bereksperimen
Guru yang andal dan cendekia yaitu mereka yang dapat mencari solusi atas persoalan yang dihadapi sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya. Dengan begitu, dikala guru mengajar dikala itulah guru juga belajar.
2. Memikat siswa
Jika siswa sudah tertarik kepada guru (dalam arti positifnya) insya Allah siswa juga akan menyukai mata pelajarannya
3. Menjadi seniman
Seorang guru selalu memperlihatkan yang terbaik dalam setiap pembelajaran kepada siswa, indah dan menarik dalam perhatian siswa. Gampangnya, guru harus lebih kreatif dalam berakting didepan kelas meski itu pelajaran yang sulit.
4. Memiliki media belajar
Media berguru sangat diharapkan dalam pembelajaran. Media berguru tidak harus yang modern menyerupai laptop, proyektor. Tapi juga dapat dari sesuatu yang sangat sederhana menyerupai beling mata, jam tangan, sepatu, kertas warna, dan masih banyak lagi. Dalam artian, media berguru diharapkan biar siswa lebih dapat memahami dan menyukai pelajaran tersebut.
Bagaimana? Simple kan? Jika siswa hidup dilingkungan kekinian, maka guru juga mengikuti arus kekinian juga biar acara pembelajaran dapat lebih maksimal.
Referensi: www.gurusd.net
No comments:
Post a Comment