Konsisten berbuat kebaikan – Jadikan berbuat kebaikan itu sesuatu yang happy and enjoying.. Demikian kalimat epilog amanat pembina upacara yang disampaikan oleh Hasma Umneti, S.Pd.Ing dihadapan akseptor upacara bendera rutin di sekolah, Senin (19/11).
Guru yang bertugas mengajar mata pelajaran Bahasa Inggris dan wali kelas 9D itu memulai amanatnya dengan berlandaskan firman Allah SWT dalam Surat Al Isra’ayat 7 yang artinya;
.
“Jika kau berbuat baik (berarti) kau berbuat baik bagi dirimu sendiri dan kalau kau berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri,”
Dalam perspektif guru yang aktif membina kegiatan kepramukaan itu konsisten berbuat kebaikan artinya tetap dan komit dalam berbuat yang baik di sekolah. Apa yang baik dan sudah dilakukan oleh siswa hendaknya ditingkatkan kuantitas maupun kualitasnya.
“Minilal apa yang dilakukan siswa dipertahankan,” tutur wali kelas 9 D itu menekankan.
Lebih lanjut Hasma Umneti, S.Pd.Ing menguraikan bahwa setidak-tidaknya ada 3 poin yang perlu konsisten diperjuangkan siswa dalam berbuat kebaikan di sekoalh sebagai seorang siswa.
1.Kebersihan lingkungan sekolah
Sekolah ini ialah akseptor lomba sekolah sehat dimana waktu evaluasi terjadi kondisi nol sampah. Hal itu disebabkan oleh kebaikan yang dilakukan siswa dalam menangani sampah terutama sampah plastik.
Hendaknya siswa konsisten menangani dilema sampah dengan mengurangi membawa makanan yang dibungkus plastik. Jika memang harus membawa makanan dari kemasasan plastik hendaknya siswa menyetor sampah itu ke dalam tong atau daerah sampah yang disediakan.
2.Disiplin berguru di sekolah
Yang perlu diperhatikan ialah dilema disiplin dalam memulai kegiatan belajar. Siswa diharapklan tidak terlambat masuk ketika jam istirahat. Begitu pula ketika perhantian jam pelajaran semoga tidak meninggalkan kelasnya.
Selain itu yang tak kalah penting ialah disiplin menyiapkan alat dan kebutuhan belajar. Dalam berguru diperlukan alat-alat pelajaran sesuai mata pelajaran masing-masing. Siswa perlu menyiapkan dan membawa semua kebutuhan berguru pada masing-masing mata pelajaran.
3.Tanggungjawab terhadap diri
Hasma Umneti, S.Pd, Ing mencontohkan ucapan dan kata-kata yang keluar dari lisan seorang siswa. Ucapan seseorang ialah cerminan kondisi fisik dan bathin siswa. Oleh lantaran itu siswa perlu bertanggungjawab atas ucapan yang dikeluarkannya. Ucapan dan kata yang kurang baik akan berdampak kurang anggun terhadap diri siswa maupun temannya.
Menyinggung pelaksanaan upacara bendera, Hasma Umneti, S.Pd.In menyatakan bahwa pelaksanaan upacara maupun akseptor upacara sudah semakin baik meskipun perlu pembenahan dari segi ketekunan berlatih.
Beberapa waktu silam, pembina upacara waktu itu kepala sekolah menyatakan bahwa standard kualitas pelaksanaan upacara bendera ialah upacara peringatan Siumpah Pemuda 10 November.
No comments:
Post a Comment