Passusbra tampil memukau berkat rajin dan tekun berlatih – Mereka masih berusia muda, antara 13 hingga 15 tahun. Namun anggota Passusbra (Pasukan Khusus Pengibar Bendera) SMPN 2 Lintau Buo tampil memukau. Dengan penuh percaya diri mereka menunaikan kiprah penting sebagai pengibar bendera dalam upacara memperingati Sumpah Pemuda ke- 90 di sekolah.
Inilah sebagian anggota pengibar bendera pada upacara peringatan Sumpah cowok di sekoalh (Melani Z/matrapendidikan.com)
Upacara peringatan Sumpah Pemuda yang dilaksanakan Senin 29 Oktober kemudian terbilang paling bagus. Semua pelaksana upacara melakukan tugasnya dengan baik. Mulai dari pemimpin upacara, protocol, perwira upacara, regu nyanyi hingga petugas PMR (Palang merah remaja).
Mereka tampil maksimal dan memukau ratusan pasang mata ketika menunaikan kiprah pengibaran bendera. Hal itu juga diakui kepala sekolah, Fauzi, S.Pd dalam pembukaan amanatnya.
Ketekunan dan keseriusan mereka berlatih menjadi kesuksesan pelaksana upacara peringatan Sumpah Pemuda ke- 90.
Untuk menyiapkan upacara bendera, anggota Passusbra mengalami masa latihan selama seminggu Pembina Passusbra SMPN 2 Lintau Buo, R.Hidayatullah, A.Md.Kom menyatakan jikalau anggota Passusbra mengikuti latihan dengan rajin dan tekun.
Cuaca yang kurang mendukung dimana di Lintau dan sekitarnya selalu diguyur hujan. Namun hal itu tidak menyurutkan motivasi siswa untuk berlatih.
Dalam menyiapkan upacara perinagtan Sumpah Pemuda ke- 90, anggota Passusbra juga dilatih oleh para senior mereka menyerupai Delfi Adri, S.Pt, Rivon Mahendra dan lain-lain.
Penggerek bendera Raihan Rido Saputra, Arsy annisa dan Radar Mustika serta pembawa baki,Natasya Putri memang menerima pinjaman penuh dari warga sekolah untuk menyelenggarakan upacara bendera peringatan Hari Sumpah cowok ke- 90.
Baca juga : Pemuda Cerdas dan Semangat Sumpah Pemuda
Kedepan, training insentif terhadap anggota Passusbra SMPN 2 Lintau Buo dibutuhkan akan melahirkan Passusbra yang sanggup berkiprah di tingkat kabupaten, provinsi bahkan nasional. Itu bukan sesuatu yang tidak mungkin alasannya training telah dimulai semenjak dini dari jenjang SMP.
No comments:
Post a Comment