Monday 26 August 2019

Pasti Dapat Perjalanan Panjang (Bagian Pertama)

Rusdi merasa lega ketika memasuki wilayah Simawang. Kondisi jalan sudah menurun dan berliku-liku. Dengan begitu motor yang membawa Rusdi dan istrinya meluncur dengan santai. Sesaat lagi ia akan hingga di pasar Ombilin. Setelah itu ia akan melewati jalan raya Lintas Sumatera tanpa pendakian, menuju kampung halamannya.

 merasa lega ketika memasuki wilayah Simawang PASTI BISA Perjalanan Panjang (Bagian Pertama)
Ilustrasi perjalanan panjang (pixabay.com)

Motor bebek Rusdi tak perlu lagi mengeluarkan tenaga dalamnya, untuk membawanya hingga ke Sumani. Di pertigaan jalan pinggiran Danau Singkarak, Rusdi membelok ke kiri dengan kecepatan lebih sedikit dari kecepatan orang berlari.

Yang lebih lega lagi Salmina, istrinya yang duduk membonceng di belakang, Kenapa tidak? Panggulnya terasa pegal saking lamanya duduk hening di jok belakang  Selama perjalanan ia tidak sanggup bergerak bebas sebab jok motor kelewat pendek untuk diduduki pengendara dan pembonceng.

Bagi Salmina, perjalanan ke kampung suaminya ini terasa panjang meskipun jarak tempuh tidak terlalu jauh. Namun apa hendak dikata, perjalanan panjang itu harus dilalui dengan sabar.

Salmina tidak sanggup berbicara apa-apa kepada suaminya. Lidahnya seakan tergigit ketika hendak mengusulkan kepada suaminya untuk menggantinya dengan motor baru. Ia paham dengan keadaan dimana anak-anaknya ketika ini sedang membutuhkan uang banyak untuk kelanjutan pendidikan mereka.

Ada yang masih duduk di dingklik Sekolah Menengah Pertama dan SMA. Bahkan dua orang anak menduduki dingklik kuliah. Untung satu orang, si sulung sudah menamatkan kuliahnya dan sudah bekerja di swasta.

Bagi Rusdi, motor jenis bebek keluaran 1996 itu menciptakan ia nyaman untuk mengendarainya setiap bepergian bersahabat maupun jauh. Jarang mogok dan ekonomis materi bakar. Seakan motor belibis itu mengerti keadaan pemiliknya sehingga berkelakuan baik, tidak menguras isi dompet..

Saat ini biaya reperasi kendaraan bermotor roda dua tidak terbilang murah. Begitu pula harga materi bakar minyak (BBM) naik tiap sebentar. Dua poin ini sering menciptakan pemilik kendaraan mengeluh.

Memang, usia sepeda motor bebek yang sering menemani Rusdi dan istrinya itu  tidak terbilang muda lagi. Tenaganya sudah jauh berkurang.  Tak sanggup dikebut semoga lebih cepat hingga ditujuan tatkala dipakai untuk  bepergian.

Ketika mendaki tanjakan tenaganya tidak sanggup diandalkan lagi. Apalagi ditanjakan cukup tajam. Kecepatannya nyaris sama dengan orang berjalan kaki. Itu pun harus memakai gear tarik untuk menghadapi tanjakan tajam.

Namun yang lebih penting bagi Rusdi, ia dan istrinya yang membonceng di belakang hingga ke tujuan, meskipun dalam waktu cukup lama. Biar lambat asal selamat. (Bersambung)

No comments:

Post a Comment