Anak pendidikan sekolah dasar menganggap bahwa berguru itu di sekolah yang diberikan oleh guru bukan orang tua, sehingga hal ini menciptakan anak tidak mau berguru di rumah. Kegiatan berguru masih dianggap sangat membosankan alasannya ialah harus begini begitu menyerupai tugas-tugas yang diberikan oleh guru.
Hal tersebut tidak hanya terjadi pada yang bodoh saja, tapi juga kepada yang terpelajar dan cerdas. Masalah berguru bisa digolongkan sebagai berikut:
- Sangat cepat dalam belajar.
- Keterlambatan akademik: murid – murid yang mempunyai intelgensi normal tapi tidak bisa memanfaatkan secara baik.
- Lambat belajar: yaitu murid – murid yang tampak mempunyai kemampuan yang kurang memadai.
- Kurang motivasi belajar: murid – murid yang kurang semangat dalam belajar.
- Sikap dan kebiasaan jelek dalam belajar.
- Kehadiran di sekolah
Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi persoalan belajar
- Kondisi fisik, ( menyerupai kesehatan organ badan )
- Kondisi psikis ( menyerupai kemampuan intelktual )
- Emosional dan kondisi sosial ( menyerupai kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan )
Perilaku guru sanggup menghipnotis keberhasilan belajar, contohnya guru yang bersifat
diktatorial akan menjadikan suasana tegang, kekerabatan guru siswa menjadi kaku,
keterbukaan siswa untuk mengemukakan kesulitan-kesulitan sehubungan dengan pelajaran
itu menjadi terbatas.
Oleh alasannya ialah itu, guru harus sanggup menerapkan fungsi bimbingan dalam kegiatan
berguru – mengajar. Beberapa hal yang perlu diperhatikan guru dalam proses belajar
mengajar sesuai dengan fungsinya sebagai guru dan pembimbing, yaitu:
- Mengarahkan siswa semoga lebih mandiri
- Sikap yang aktual dan masuk akal terhadap siswa.
- Perlakuan terhadap siswa secara hangat, ramah, rendah hati, menyenangkan
Referensi: www.gurusd.net
No comments:
Post a Comment