Budidaya tomat di pekarangan rumah, kenapa tidak? – Tomat termasuk tanaman palawija dengan daur hidup pendek. Tinggi batang antara 1 hingga 1 meter dengan warna buah dikala muda berwarna hijau, dan matang berwarna merah atau orange. Daun maupun batang tomat yang berbulu roma tidak sanggup dikonsumsi sebab mengandung alkaloid.
Tomat disebut sebagai buah-buahan sebab sanggup dokonsumsi eksklusif tanpa melalui proses. Sering juga disebut sayur sebab tomat sanggup dicampur dalam masakan. Bahkan buah tomat dikatakan juga sebagai bumbu sebab sanggup menambah citarasa masakan dan kuliner menyerupai sambalado, nasi goreng, dan lain sebagainya.
Tanaman tomat sanggup dipanen sesudah dua bulan. Dengan usia pendek dan tinggi batang tersebut, tomat sanggup dibudidayakan dengan mudah. Jika tidak mempunyai lahan khusus, budidaya tmat dilakukan oleh setiap keluarga.
Baca juga : Manfaatkan Lahan Sempit Sekitar Rumah
Caranya memanfaatkan lahan di sekitar pekarangan rumah. Jika tidak memungkinkan ditanam secara eksklusif di tanah maka sanggup dipakai media tanam kantong plastik (polibag)
Selain itu, budidaya tanaman tomat juga tidak begitu rumit sebab gampang tumbuh. Di dalam pot atau di tanah kosong di sekitar rumah, tomat sanggup tumbuh dengan mudah, begitu pula perawatannya tidak begitu rumit.
Buah tomat mengandung antioksidan lycopene, folyfenol, naringenin dan chlorogenic acid. Antioksidan dalam buah tomat sanggup menangkal radikal bebas dan berpotensi mencegah banyak sekali penyakit yang menyerang tubuh.
Bahkan, budidaya tomat di sekitar pekarangan rumah sanggup menjadi laboratorium Biologi mini bagi anak sekoalh.
Simak juga : Saatnya Membudayakan Kebun KeluargaNah, membudidayakan tanaman tomat di sekitar pekarangan rumah secara eksklusif atau dengan media tanam kantong plastik dan pot, kenapa tidak? Paling tidak sanggup dijadikan buah atau sebagai sayur dan materi penyedap tanpa harus mengeluarkan uang atau dibeli lagi di pasar?
Bahkan, budidaya tomat di sekitar pekarangan rumah sanggup menjadi laboratorium Biologi mini bagi anak sekoalh.
No comments:
Post a Comment