Aku bukanlah seorang pengidap fictophillia. Pembaca dongeng fiksi yang jatuh cinta pada tokoh dalam dongeng novel atau cerpen yang dibacanya. Setengah mati mengidolakan sosok perempuan tokoh utama dalam cerita. Kemudian mencari-cari perempuan yang seolah-olah dengan tokoh fiksi itu di dunia nyata.
Dan aku, juga bukan seorang lelaki yang terobsesi oleh lagu Kekasih Hayalannya, Ello.Aku memang suka lagu itu. Tapi sekali lagi tidak terobsesi oleh lagu itu.
Tetapi saya benar-benar mengagumi seorang tokoh wanita, pelaku dalam kehidupan nyata. Tokoh perempuan yang sering berjumpa denganku dalam kehidupan sehari-hari., Nining Saraswati.
Nining yaitu temanku sendiri. Wajar saja saya dapat berjumpa dengannya. Namun tidak ada yang absurd atau janggal dalam pertemanan itu. Hanya saja, saya sering mencuri-curi pandang ketika erat dengannya. Dan saya yakin, Nining tidak mengetahui gelagat anehku itu.
Nining berwajah sederhana namun penampilannya menarik Penampilannya yang menarik boleh jadi menciptakan ia nampak manis dan memesona di mataku.
Kadangkala Nining menciptakan saya tersinggung. Akan tetapi saya memakluminya dan tidak pernah murka kepadanya. Pada kesempatan lain mungkin juga saya yang menyinggung perasaannya. Namun setahuku ia tak menaruh dendam padaku.
Sungguh mati! Aku tak mungkin menyatakan kekagumanku pada Nining. Apalagi untuk menyatakan perasaan lebih dari rasa kagum itu pada Nining, tokoh perempuan dalam kisah kehidupan nyata.
Sering saya tersenyum senang ketika mengingat Nining. Disaat ia jauh ia terasa erat di hati. Ketika hatiku galau, senyum dan canda Nining seakan menghibur diriku.
Simak juga : Surat Kaleng Indah yang Tercecer
Biarlah Nining Saraswati menjadi kekasih dalam hayalanku. Kekasih yang tak mungkin pernah mencicipi apa yang sedang kurasakan. Kekasih sebagai tokoh perempuan idaman dalam kehidupan nyata.
No comments:
Post a Comment