Tuesday, 1 October 2019

Jadi Akil Kajian Teoritis Perihal Pembelajaran Matematika


Pengertian Pembelajaran Matematika. Pembelajaran matematika yaitu salah satu mata pelajaran yang tidak lepas dari soal-soal yang harus diselesaikan. Upaya yang dilakukan guru untuk membuat suasana berguru yang menyenangkan yang sanggup merangsang minat berguru siswa, Sehingga mempermudah siswa dalam memahami konsep matematika serta kesannya sanggup lebih optimal.

Pada kegiatan berguru mengajar, dikenal adanya tujuan pembelajaran. Pembelajaran merupakan panduan dari dua acara mengajar dan acara belajar. Aktivitas mengajar menyangkut peranan guru dalam konteks mengupayakan terciptanya jalinan komunikasi serasi antara berguru dan mengajar. Jalinan komunikasi ini menjadi indikator suatu acara atau proses pembelajaran yang berlangsung dengan baik. Dengan demikian tujuan pembelajaran yaitu tujuan dari suatu proses interaksi antara guru dan siswa dalam kegiatan berguru mengajar dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.

Tujuan Pembelajaran Matematika


Tujuan pembelajaran matematika di sekolah mengacu kepada fungsi matematika serta kepada tujuan pendidikan nasional yang telah dirumuskan dalam Garis Besar Haluan Negara (GBHN). Diungkapkan dalam Garis Besar Program Pengajaran (GBPP) matematika, bahwa tujuan umum diberikannya matematika pada jenjang pendidikan dasar dan menengah mencakup dua hal, yaitu:

  1. Mempersiapkan siswa biar sanggup menghadapi perubahan keadaan di dalam kehidupan dan di dunia yang selalu berkembang, melalui latihan bertindak atas dasar pemikiran secara logis, rasional, kritis, cermat, jujur, efektif, dan efisien.
  2. Mempersiapkan siswa biar sanggup memakai matematika dan contoh pikir matematika dalam kehidupan sehari-hari, dan dalam mempelajari aneka macam ilmu pengetahuan.

Setiap mata pelajaran mempunyai tujuan pembelajaran tertentu sesuai dengan tingkatan dan jenjangnya masing-masing. Begitupun matematika juga mempunyai tujuan pelajaran sesuai dengan tingkatannya. Adapun tujuan dari pembelajaran matematika yaitu agar:

  1. Siswa mempunyai pengetahuan matematika sebagai bekal untuk melanjutkan ke pendidikan tinggi
  2. Siswa mempunyai keterampilan matematika sebagai peningkatan matematika pendidikan dasar untuk sanggup dipakai dalam kehidupan yang lebih luas (di dunia kerja) maupun dalam kehidupan sehari-hari
  3. Siswa mempunyai pandangan yang lebih luas serta mempunyai perilaku menghargai kegunaan matematika, perilaku kritis, logis, objektif, terbuka, kreatif, serta inovatif
  4. Siswa mempunyai kemampuan yang sanggup dialihgunakan (transferable) melalui kegiatan matematika di SMA.

Aspek-Aspek Pembelajaran Matematika


Pembelajaran matematika merupakan suatu sistem yang terdiri atas aneka macam komponen yang saling bekerjasama dan mempengaruhi. Komponen tersebut yaitu guru, siswa, tujuan, materi, metode, dan evaluasi. Makara sanggup disimpulkan bahwa komponen pembelajaran merupakan kumpulan dari beberapa item yang saling berhungan satu sama lain yang terpenting dalam proses berguru dan mengajar. Di dalam pembelajaran, terdapat komponen-komponen yang berkait dengan proses pembelajaran :

  1. Tujuan : Tujuan pembelajaran tidak terlepas dari tuntutan zaman dan kebutuhan. Hal ini dikarenakan bahwa pendekatan dirancang sedemikian rupa, guna memenuhi kebutuhan masyarakat dan perkembangan zaman. Selain itu, tujuan pembelajaran bersifat kognitif, afektif, dan psikomotor.
  2. Kurikulum : Secara terminologis, istilah kurikulum mengandung arti sejumlah pengetahuan atau mata pelajaran yang harus ditempuh atau diselesaikan siswa guna untuk mencapai suatu tingkatan. Kurikulum secara luas tidak hanya berupa mata pelajaran atau bidang studi dan kegiatan mahasiswa, tetapi juga segala sesuatu yang besar lengan berkuasa terhadap pembentukan pribadi siswa sesuai dengan tujuan pendidikan yang diharapkan.
  3. Guru : Guru memegang peranan penting dalam kegiatan berguru mengajar. Karena mereka yaitu salah satu pembentuk siswa yang berkarakter dan berakhlak mulia. Peranan guru tidak hanya terbatas sebagai pengajar (penyampai ilmu pengetahuan), tetapi juga sebagai pembimbing, pengembang, dan pengelola kegiatan pembelajaran yang sanggup memfasilitasi kegiatan berguru siswa dalam mencapai tujuan yang diharapkan.
  4. Siswa : Siswa atau murid biasanya dipakai bagi seseorang yang mengikuti suatu agenda pendidikan di sekolah atau di forum tertentu di bawah bimbingan guru. Meskipun demikian, siswa bukan sebagai objek berguru yang tidak tau apa-apa, alasannya yaitu ia mempunyai latar belakang, minat, dan kebutuhan serta kemampuan yang berbeda.
  5. Metode : Metode pembelajaran yaitu cara yang sanggup dilakukan untuk membantu proses belajar-mengajar biar berjalan dengan baik.
  6. Materi : Materi juga merupakan salah satu faktor penentu keterlibatan siswa. Kegiatan belajar, materi harus didesain sedemikian rupa, sehingga cocok untuk mencapai tujuan denga memperhatikan komponen-komponen yang lain, terutama komponen anak didik yang merupakan sentral. Dalam pemilihan materi harus benar-benar sanggup memperlihatkan kecakapan dalam memecahkan problem kehidupan sehari-hari.
  7. Alat / media pembelajaran : Media merupakan alat, benda atau seperangkat komponen yang sanggup dipakai sebagai sarana dalam memberikan informasi, pesan atau alat yang dipakai untuk berkomunikasi, sehingga gosip tersebut sanggup diterima dengan baik oleh penerima. Oleh alasannya yaitu itu, media sangat berperan dalam mempermudah pekerjaan manusia.
  8. Evaluasi : Kemampuan dalam mempertimbangkan nilai untuk maksud tertentu menurut kriteria internal dan eksternal. Evaluasi hendaknya dilaksanakan secara komprehensif, obyektif, kooperatif, dan afektif yang hendaknya berpedoman pada tujuan dan materi pembelajaran. Contohnya menilai hasil karya orang lain, mengapresiasikan hasil karya seni, dan membuat justifikasi suatu fenomena yang terjadi dilingkungan sosial.(Syarifatul Laily)

Referensi : Strategi pembelajaran matematika kontemporer. Malang: Jica 2003

No comments:

Post a Comment