Ketika siswa 'melawan' guru, siapa yang menang? – Siswa memang tidak boleh melawan pada guru. Tetapi kali ini dibolehkan, bahkan guru tak mau kalah dan bersemangat ketika menghadapi tantangan bertarung dari siswanya.
Peristiwa siswa melawan guru terjadi di SMPN 2 Lintau Buo dalam ajang Semarak Osis 2018, Rabu kemudian (10/10). Siswa yang tergabung dalam Osis mengajak gurunya untuk ‘bertarung’ dalam eksebisi pertandingan futsal dan lomba tarik tambang.
Dalam eksebisi pertandingan bola futsal, pemain paling ‘gaek’ Arlis Anwar, yang bertindak sebagai penjaga gawang (keeper), harus berjibaku mengamankan ‘sarang’-nya dari serangan pemain Osis.
Sementara itu pemain lainnya Ropi’u dan Edy Samsul, kadang kala kecolongan bola menghadapi siswa yang masih mempunyai tenaga. Namun pemain yang relatif masih muda, Hary Delfingra, Hadi Rahim dan Akmal bisa mengimbangi serangan pemain Osis. Permainan harus dilarang ketika kedudukan imbang 4 – 4.
Edy Samsul dan Hadi Rahim harus ‘ditandu’ keluar lapangan pada paruh waktu pertama alasannya kehabisan tenaga.
Tarik tambang dimenangkan oleh Osis
Dalam eksebisi tarik tambang putra, tim guru harus bertekuk lutut pada tim pengurus Osis. Tim yang terdiri dari Edy Samsul, Ropi’u, Hary Delfingra, Hadi Rahim dan Akmal dengan kedudukan 2 – 1.
Tim tarik tambang Osis (kiri) melawan tim guru (Rocestry/matrapendidikan.com)
Eksebisi tarik tambang putri, petarik tambang ‘gaek’ Uwo Nefrida, Mak Yuhelmi, Jumar Eti, Rocestry, Rieke Meidita, Fitri Yunita dan Anita Marlina harus mengakui kekuatan Osis 2 – 0.
Ajang penyegaran dan keakraban
Semarak Osis 2018 yang dilaksanakan Osis dan MPK ini merupakan ajang penyegaran bagi siswa sesudah menjalani UTS Semester Ganjil 2018/2019.
Hal itu disampaikan Pembina Osis, Edy Samsul didampingi Guru PJOK, Hary Delfingra, S.Pd kepada matra pendidikan usai aktivitas Semarak Osis 2018.
“Selain itu untuk meningkatkan keakraban antar sesama siswa dan hubungan kedekatan dengan para guru dan wali kelas di sekolah.” imbuh pembina Osis.
No comments:
Post a Comment