Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP) yakni kegiatan sistemik dan terpadu oleh satuan atau aktivitas pendidikan, penyelenggara satuan atau aktivitas pendidikan, pemerintah daerah, Pemerintah, dan masyarakat untuk menaikkan tingkat kecerdasan kehidupan bangsa melalui pendidikan.
Kegiatan sistemik dan terpadu yakni terdapatnya prosedur yang terang dalam memperbaiki mutu pendidikan dengan melibatkan aneka macam pihak yang berkepentingan.
Tujuan SPMP
Tujuan final penjaminan mutu pendidikan yakni tingginya kecerdasan kehidupan insan dan bangsa sebagaimana dicita-citakan oleh Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang dicapai melalui penerapan SPMP.
- Terbangunnya budaya mutu pendidikan;
- Pembagian kiprah dan tanggung jawab yang terang dan proporsional pada satuan atau aktivitas pendidikan, penyelenggara satuan atau aktivitas pendidikan, pemerintah kabupaten/kota, pemerintah provinsi, dan Pemerintah;
- Ditetapkannya secara nasional contoh mutu dalam penjaminan mutu pendidikan formal dan/atau nonformal;
- Terpetakannya secara nasional mutu pendidikan yang dirinci berdasarkan provinsi, kabupaten/kota, dan satuan atau aktivitas pendidikan;
- Terbangunnya sistem gosip mutu pendidikan berbasis teknologi gosip dan komunikasi.
Alasan SPMP Dibutuhkan
- Mutu pendidikan bervariasi antar sekolah/madrasah dan antar daerah;
- Setiap siswa berhak layanan pendidikan bermutu;
- Perbaikan mutu sekolah/madrasah berkelanjutan sebagai kebutuhan; dan
- Mutu pendidikan yang rendah menjadikan daya saing SDM rendah.
Tiga Tingkatan Acuan Mutu Pendidikan
- SPM
- SNP
- Standar mutu pendidikan di atas SNP:
- Berbasis keunggulan lokal.
- Adaptasi standar internasional.
Pembagian Tanggungjawab dalam SPMP
MENTERI :
- Menetapkan SPM, SNP
- Menyelenggarakan UN
- Akreditasi
PROVINSI
- Supervisi, pengawasan, evaluasi, bantuan, bimbingan.
- Membantu UN
- Membantu akreditasi
KABUPATEN/KOTA
- Supervisi, pengawasan, evaluasi, bantuan, bimbingan;
- Membantu UN
- Membantu akreditasi
SATUAN PENDIDIKAN
- Pemenuhan standar mutu acuan
- Penyusunan Kurikulum sesuai contoh mutu
- Menetapkan prose-dur operasional standar (POS).
- Didukung pemangku kepentingan.
- Komite sekolah/ madrasah memberi bantuan
- Melayani audit penjaminan mutu
- Mengikuti akreditasi
- Mengikuti sertifikasi mutu: lembaga, pendidik, siswa.
- Mengembangkan sistem gosip mutu melalui TIK
- Mendukung pemetaan mutu
12 Langkah Penjaminan Mutu Pendidikan
- Menyusun aktivitas penjaminan mutu
- Pilih instrumen (EDS/M) pengumpulan data
- Pengumpulan/verifikasi data (internal/eksternal)
- Mengolah dan analisis data
- Pelaporan temuan berbasis data
- Gunakan temuan untuk verifikasi pencapaian standar
- Pilih prioritas kebutuhan untuk perbaikan mutu
- Menyusun program/ dan anggaran perbaikan mutu
- Melaksanakan aktivitas perbaikan mutu
- Monitor kegiatan perbaikan mutu
- Pelaporan hasil perbaikan mutu
- Gunakan saran untuk berikutnya (langkah 1).
No comments:
Post a Comment