Sahabat Edukasi yang sedang berbahagia...
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan menganggap perlu diadakannya pendidikan untuk orang tua. "Memang jikalau sudah menikah, berarti sudah siap menjadi pasangan suami istri.
Tapi menjadi orang renta yang mendidik, itu ialah dunia yang berbeda," katanya di depan ratusan siswa dan alumni sekolah Santa Ursula Jakarta selesai Januari lalu.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan menganggap perlu diadakannya pendidikan untuk orang tua. "Memang jikalau sudah menikah, berarti sudah siap menjadi pasangan suami istri.
Tapi menjadi orang renta yang mendidik, itu ialah dunia yang berbeda," katanya di depan ratusan siswa dan alumni sekolah Santa Ursula Jakarta selesai Januari lalu.
Mendikbud Anies menyampaikan bahwa selama ini para orang tua-- pada umumnya-- hanya mengajari anak soal kesehatan dan lain sebagainya, tapi untuk pembentukan karakter dan budinya belum tentu. Dan itu sanggup dari hal-hal terkecil. Pada kenyataannya, orang renta lebih sering mengesampingkan itu.
"Contohnya, ketika ingin pergi ke kegiatan pernikahan. Anak-anak yang berusia 3-4 tahun biasanya nangis minta ikut. Tapi orang renta lebih sering menyuruh pengasuhnya untuk menyelimuti dan memainkan film kartun," katanya. "Setelah itu, maka orang tuanya pergi tanpa pamit." tambahnya.
Anies menyampaikan bahwa sebaiknya orang renta tidak berperilaku demikian. "Bapak dan Ibu membiasakan anaknya untuk tegas. Kalau bilang iya, iya. Kalau bilang tidak, tidak," kata Mendikbud Anies. Ia juga menambahkan bahwa ini besar lengan berkuasa terhadap anak itu sendiri, dan anak akan terbiasa memegang prinsip. Nilai-nilai ibarat inilah yang harus diajarkan orang renta semenjak dini.
Orang renta ialah pendidik terpenting, kata Mendikbud, tapi justru yang paling tak tersiapkan. Pendidikan sebagai orang renta ini tidak tersentuh. Untuk itu akan ada direktorat gres yang menangani kegiatan keayahbundaan.
Program keorangtuaan yang ada selama ini belum menjangkau target selesai yaitu meningkatkan tugas orang renta dalam mencapai hasil mencar ilmu anak yang optimal. “Oleh alasannya itu perhatian serius terhadap tugas orang renta perlu dilakukan melalui peningkatan kualitas pendidikan keayahbundaan,” ucap Sekretaris Ditjen Pendidikan Anak Usia Dini, Non Formal dan Informal (PAUDNI) Ella Yulaelawati ketika ditemui di kantornya, Jumat (30/01/2015).
Ella mengatakan, melalui pendidikan keayahbundaan akan diupayakan menunjukkan wawasan, pemahaman, dan keterampilan ihwal kiat mendidik anak semenjak dalam kandungan hingga dengan dewasa. Pendidikan yang akan diberikan ialah dalam hal memelihara cinta dan kasih sayang kepada anak, pendidikan karakter, gizi dan kesehatan, menyiapkan prakeaksaraan, memenuhi hak dan pertolongan anak.
“Selain hal tersebut, fokus pendidikan keayahbundaan ialah mencegah sikap destruktif dan meningkatkan kualitas hasil mencar ilmu anak melalui pendampingan yang menyeluruh,” kata Ella.
Dengan adanya pendidikan keayahbundaan diperlukan sanggup menyajikan standar menjadi orang renta yang bermartabat . Standar tersebut diperlukan sanggup disusun oleh orang tua, diakses, dan dinilai oleh, untuk dan dari para ayah bunda itu sendiri. “Dengan begitu sanggup meningkatkan kapasitas ayahbunda dalam peningkatan kualitas pembelajaran yang bermakna untuk anak,” pungkas Ella. (Seno Hartono/dari banyak sekali sumber – www.kemdikbud.go.id)
No comments:
Post a Comment